Kasus penayangan Tari Pendet dalam iklan 'Enigmatic Malaysia' di Discovery Channel sempat membuat tegang hubungan Indonesia dan Malaysia.
Meski berangsur-angsur redam, persoalan tersebut ternyata belum selesai. Negeri jiran, Malaysia saat ini bahkan tengah bersiap menghadapi kemungkinan terburuk, ancaman invasi yang datang dari Indonesia.
Pemerintah Malaysia tak menganggap enteng ancaman penyerbuan yang dilancarkan sebuah organisasi asal Indonesia, Benteng Demokrasi Rakyat (Bendera).
Seperti dimuat laman Malaysia Today, Rabu (7/10), Bendera diduga akan mengirimkan 1.500 pasukan yang dipersenjatai bambu runcing ke Malaysia. Pengiriman akan dilakukan lewat darat, laut, dan udara besok, Kamis 8 Oktober 2009.
Pemerintah Malaysia memerintahkan pihak keamanan bersiap menghadapi segala kemungkinan penyerbuan melalui pantai Malaysia. Bendera, kelompok yang diduga akan menyerang Malaysia, adalah kelompok yang pernah melakukan sweeping warga negara Malaysia di kawasan Menteng, Jakarta, bulan lalu.
Sekretaris Dewan Keamanan Nasional Malaysia, Mohamed Tajudeen Abdul Wahab, mengatakan, menyusul ancaman itu, keamanan di seluruh wilayah perbatasan Malaysia dijaga ketat oleh militer. Aparat keamanan termasuk Angkatan Laut Malaysia telah diperintahkan melakukan patroli dan pengawasan setiap hari secara intensif.
"Kami menganggap kelompok kelompok tak waras yang terjebak dalam retorika bodoh. Namun kami tak akan memberi kesempatan pada mereka untuk mengganggu kehidupan di Malaysia," kata dia.
Ia menambaghkan, "Kami sudah melakukan pencegahan dan kami mendapat jaminan dari pemerintah Indonesia, mereka tak akan membiarkan penyerbuan itu terjadi," kata dia, seperti dimuat New Straits Times.
Tajudeen mengatakan, intelijen Malaysia telah mengidentifikasi area strategis pendaratan di sepanjang 88 kilometer di perairan barat semenanjung.
Kepala Polisi Diraja Malaysia, Musa Hassan mengatakan, polisi telah meningkatkan kewaspadaan menyusul ancaman penyerbuan. Patroli untuk menangkap dan mencari 'para pembuat onar' ini juga makin giat dilakukan.
Sementara, Direktur Jenderal Departemen Imigrasi Malaysia, Abdul Trahman Othman mengatakan, kesiagaan penuh di seluruh pintu masuk ke Malaysia diberlakukan. "Kami mengecek semua titik, termasuk pelabuhan. Kami saat ini bersiaga penuh," kata dia.
Secara terpisah, Sekretaris Jenderal Departemen Luar Negeri Malaysia, Rastam Mohd Isa mengatakan pihak departemen luar negeri akan membicarakan ancaman invasi tersebut dengan pemerintah Indonesia.
Meski berangsur-angsur redam, persoalan tersebut ternyata belum selesai. Negeri jiran, Malaysia saat ini bahkan tengah bersiap menghadapi kemungkinan terburuk, ancaman invasi yang datang dari Indonesia.
Pemerintah Malaysia tak menganggap enteng ancaman penyerbuan yang dilancarkan sebuah organisasi asal Indonesia, Benteng Demokrasi Rakyat (Bendera).
Seperti dimuat laman Malaysia Today, Rabu (7/10), Bendera diduga akan mengirimkan 1.500 pasukan yang dipersenjatai bambu runcing ke Malaysia. Pengiriman akan dilakukan lewat darat, laut, dan udara besok, Kamis 8 Oktober 2009.
Pemerintah Malaysia memerintahkan pihak keamanan bersiap menghadapi segala kemungkinan penyerbuan melalui pantai Malaysia. Bendera, kelompok yang diduga akan menyerang Malaysia, adalah kelompok yang pernah melakukan sweeping warga negara Malaysia di kawasan Menteng, Jakarta, bulan lalu.
Sekretaris Dewan Keamanan Nasional Malaysia, Mohamed Tajudeen Abdul Wahab, mengatakan, menyusul ancaman itu, keamanan di seluruh wilayah perbatasan Malaysia dijaga ketat oleh militer. Aparat keamanan termasuk Angkatan Laut Malaysia telah diperintahkan melakukan patroli dan pengawasan setiap hari secara intensif.
"Kami menganggap kelompok kelompok tak waras yang terjebak dalam retorika bodoh. Namun kami tak akan memberi kesempatan pada mereka untuk mengganggu kehidupan di Malaysia," kata dia.
Ia menambaghkan, "Kami sudah melakukan pencegahan dan kami mendapat jaminan dari pemerintah Indonesia, mereka tak akan membiarkan penyerbuan itu terjadi," kata dia, seperti dimuat New Straits Times.
Tajudeen mengatakan, intelijen Malaysia telah mengidentifikasi area strategis pendaratan di sepanjang 88 kilometer di perairan barat semenanjung.
Kepala Polisi Diraja Malaysia, Musa Hassan mengatakan, polisi telah meningkatkan kewaspadaan menyusul ancaman penyerbuan. Patroli untuk menangkap dan mencari 'para pembuat onar' ini juga makin giat dilakukan.
Sementara, Direktur Jenderal Departemen Imigrasi Malaysia, Abdul Trahman Othman mengatakan, kesiagaan penuh di seluruh pintu masuk ke Malaysia diberlakukan. "Kami mengecek semua titik, termasuk pelabuhan. Kami saat ini bersiaga penuh," kata dia.
Secara terpisah, Sekretaris Jenderal Departemen Luar Negeri Malaysia, Rastam Mohd Isa mengatakan pihak departemen luar negeri akan membicarakan ancaman invasi tersebut dengan pemerintah Indonesia.
1 komentar:
Gw udah muak sama tingkah laku malaysia didiemin malah ngelunjak, mau nya apa sih sama kita !? bangsa kita bangsa yang besar kalaupun perang gak bakalan ngabisin rakyat yang pasti dia yang akan hancur lebur.
Posting Komentar