Gempa 7,3 SR TASIKMALAYA
      
      Keadaan benar-benar panik. Banyak penduduk memilih berada di jalan-jalan.
            
                                     
             Sebagian besar penduduk Yogyakarta ikut panik akibat gempa berkekuatan 7,3 SR yang terjadi pada Rabu 2 September 2009 pukul 14.55 WIB. Mereka trauma dengan getaran besar yang pernah menghantam daerah itu pada Mei 2006.
Kepanikan itu digambarkan alumni mahasiswa Universitas Gajah Mada Yogyakarta, Layla Qadria, yang menetap di daerah Glagah Sari.
Begitu getaran terasa di daerah itu, penduduk lari berhamburan ke luar dari rumah. Mereka mencari tempat-tempat yang lapang yang jauh dari bangunan.
“Panik, warga kabur ke luar rumah. Tapi memang tidak sepanik gempa Mei 2006 dulu,” kata Layla.
Pada waktu gempa terjadi, Layla tengah berada di warung internet lantai dua. Orang-orang yang tadinya asyik membuka internet, langsung mengalami kepanikan luar biasa.  Kemudian, mereka memutuskan untuk turun dengan tergesa-gesa.
“Semua pada kabur ke luar halaman parker. Di  halaman itu sudah banyak orang,” katanya.
Menurut Layla, keadaan benar-benar panik. Banyak penduduk memilih berada di jalan-jalan, daripada di dalam rumah.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika mengumumkan pusat gempa berkekuatan 7,3 SR ini berada di 142 kilomeer Barat Daya Tasikmalaya, Jawa Barat, dengan kedalaman 30 kilomter di bawah permukaan laut. Gempa ini dinyatakan berpotensi menimbulkan tsunami.
Bukan hanya di Yogya, gempa ini berasa di hampir seluruh wilayah Jakarta Bogor Tangerang Depok dan Bekasi. Bahkan warga Bali ikut merasakan getaran.
 
0 komentar:
Posting Komentar