Tidaklah lengkap sebuah keluarga jika belum mempunyai keturunan. Seakan keluarga tersebut belumlah merasakan kebagiaan yang utuh. Karena kehadiran seorang anak seakan sebuah mutiara yang sangat berharga. Yang bisa memberikan kebahagiaan tersendiri.

Pengunjung yang terhormat, berikut ini sebuah kisah nyata dari kesaksian keluarga yang dialami oleh ibu Yuni. Usia perkawinannya sudah menginjak hampir 5 (lima) tahun. Namun hingga sekarang belum juga dikaruniai seorang anak.

Dengan berbagai usaha, ibu Yuni sedah berusaha kesana kemari. Berkonsultasi ke dokter sudah juga dilakukanya. Namun dokter menvonis bahwa ibu Yuni susah untuk mendapatkan keturunan. Karena menurut dokter ibu Yuni mempunyai kelainan hormon yang tidak setabil. Sehingga mengakibatkan menstruasi menjadi tidak teratur.

Pada suatu hari, suaimnya bertanya " Dik, mengapa kamu tidak menghadiri undangan setiap ada kegiatan warga ?" Ibu Yuni sambil menunduk lesu menjawab " Setiap aku bertemu dengan siapa saja aku selalu ditanya kapan hamil ?, aku bingung mas, apalagi aku harus jawab apa kalau bertemu dengan orang banyak ?"

Pertanyaan seperti itu yang menjadi momok setiap kali berpapasan dengan tetangga. Hal itu membuat ibu Yuni hampir putus asa. Hingga suatu ketika ibu Yuni teringat akan sebuah buku tentang bersedekah, juga ceramah dari ustad Yusuf Mansur tentang kedahsyatan dari bersedekah. Hal itu menimbulkan secercah harapan baru bagi ibu Yuni untuk mendapatkan keturunan.

Awal mula ibu Yuni berniat menyedekahkan harta satu-satunya. Sebuah cincin yang telah lama menghiasi jarinya dilepas. Dan sebelumnya meminta saran kepada suaminya bagaimana jika harta satu-satunya itu disedekahkan ? Bukan sebuah jawaban, tapi sebuah pertanyaan balik yang diterima dari suaminya " Apakah sudah dipikir benar niat kamu itu dik ? karena bersedekah haruslah ikhlas" ibu Yuni menjawab " Sudah mas, aku ikhlas,.... mudah- mudahan dengan jalan itu kita bisa mendapatkan keturunan.
" Ya sudah,... niat yang baik janganlah ditunda-tunda " kata suaminya.

Hari berganti hari berlalu, dan kini sudah menginjak bulan kedua belum juga ada perkembangan tentang harapan kehamilannya. Bahkan hingga bulan ke empat sejak saat itu tak juga ada tanda-tanda hamil.

Justru kabar lain yang tidak pernah sangka datang dari tempat ibu Yuni bekerja. IbuYuni dipromosikan menjadi Junior Manager. Tentu saja ibu Yuni tetap bersyukur atas kenaikan pangkatnya yang diterimanya itu. Tidak lupa, dari penghasilannya yang bertambah . Ibu Yuni semakin gemar untuk bersedekah. Ibu Yuni juga tidak berhenti berusaha untuk mendapatkan keturunan. Bahkan ibu Yuni bermaksud untuk mengikuti program bayi tabung. Tentu saja biayanya tidak sedikit.

Sebelum niat itu dilaksanakan, ibu Yuni bersedekah lagi dengan mengambil 10 % dari biaya program bayi tabung. Tak lama kemudian, atas kehendak Allah ibu Yuni positif hamil. Hal ini diketahui dari alat test kehamilan yang dibelinya di apotik.

Alkhamdulillah, akhirnya kebahagiaan itu datang.
SAMPAI JUMPA DI KESAKSIAN BERIKUT !!!