Seluruh lembaga pemasyarakatan (Lapas) dan Rumah Tahanan (rutan) di Jawa Barat (Jabar), meningkatkan status penjagaan dan pengawasan ketat sehubungan adanya ancaman bom yang dimuat di situs Al Qaida.

Kasubit Divisi Pemasyarakatan Kanwil Depkumham Jabar Kunrat Kasmiri mengungkapkan, pihaknya sudah menginstruksikan kepada 21 lapas, dua rutan serta satu rutan militer untuk melakukan antisipasi dengan meningkatkan keamanan.

"Pihak Depkumham Jabar sudah berkoordinasi dengan semua kalapas untuk meningkatkan pengamanan di seluruh lapas dan rutan yang ada di Jabar," kata Kunrat, di Bandung, Jumat sore.

Dia menambahkan, peningkatan keamanan wajib dilakukan untuk mengantisipasi segala hal yang tidak diinginkan. "Lebih baik dilakukan segala pencegahan daripada terlanjur kejadian. Ini bagian dari antisipasi yang wajib diberlakukan," katanya.

Secara terpisah, Kepala Lapas Wanita Sukamiskin Sukotjo mengatakan, pihaknya akan memperketat keamanan bukan hanya di bagian dalam lapas saja. Namun juga peningkatan keamanan bagi pengunjung lapas.

"Pemeriksaan ketat sudah diberlakukan, semua telepon seluler harus dititipkan di pos penjagaan, kemudian benda bawaan diperiksa jangan sampai ada yang membawa senjata tajam atau barang bawaan lain yang membahayakan," jelas Sukotjo.

Selain itu, pihaknya juga melakukan penyisiran seluruh ruang tahanan.

Hal senada juga dikatakan Kepala Rutan Kebonwaru Suharman. Menurut dia, sebelum ada instruksi untuk meningkatkan pengawasan dan keamanan, pihaknya sudah terlebih dahulu menerapkan sistem keamanan yang lebih ketat kepada pengunjung.

"Kami sudah biasa melakukan pengamanan yang ketat, terutama kepada pengunjung yang datang ke rutan. Barang bawaan yang dirasa tidak perlu harus dititipkan di pintu penjagaan," paparnya.

Peningkatan pengamanan ini berawal dari situs Al Qaida, yang disebutkan bahwa seluruh lapas yang ada di Indonesia akan menjadi target atau sasaran bom oleh oknum yang tidak dikenal. (kpl/dar)